Kamis, 31 Desember 2009

Kontroversi "Membongkar Gurita Cikeas: Dibalik Skandal Bank Century"


"Membongkar Gurita Cikeas: Dibalik Skandal Bank Century" adalah sebuah buku yang ditulis oleh George Aditjondro. Buku ini menimbulkan kontroversi karena menuduh adanya aliran dana dari BUMN ke Cikeas, tempat tinggal SBY. Dana ini dialirkan melalui sejumlah yayasan yang terkait dengan Cikeas yakni Yayasan Puri Cikeas, Yayasan Mutu Manikam Nusantara, Majelis Dzikir SBY, dan Yayasan Kepedulian dan Kesetiakawanan. Isi dari buku inilah yang kemudian juga menimbulkan kegeraman dari kubu pendukung SBY. Selain itu ada beberapa isi buku yang juga menimbulkan kontroversi ;

Pada halaman 30 dan 31 dalam buku tersebut ada terkait data Public Service Obligation (PSO) dan BUMN. Di dalamnya tertulis, PSO Pelni, LKBN Antara, PT Kereta Api, dan PT Pos yang disetujui DPR RI akhir 2008 adalah 1,7 triliun. Padahal menurut mantan anggota tim sukses SBY Andi Arief, jumlahnya jauh lebih kecil dari itu.

Adanya aliran dana dari LKBN Antara sebesar Rp 40,6 miliar ke Bravo Media Centre, tim kampenye SBY. Menurut dia, PSO untuk LKBN Antara tidak sebesar itu.

"Data disertai tuduhan tidak berdasar lainnya adalah dana PSO PT Pos, PT KA, BUMN PTPN 7 dan PTPN 4 dan Pelindo yang disumbang ke tim SBY," jelasnya.

George Aditjondro adalah orang intelektual, mantan wartawan, dan juga seorang pengamat. Sebelumnya George pada Mei 2006 juga pernah mengeluarkan buku mengenai korupsi di lembaga kepresidenan berjudul 'Korupsi Kepresidenan Reproduksi Oligarki Berkaki Tiga: Istana, Tangsi, dan Partai Penguasa'. Ia pun pernah dipenjara saat pemerintahan Soeharto.

Saat ini buku "Membongkar Gurita Cikeas: Dibalik Skandal Bank Century" dikabarkan telah menghilang dari peredaran. Diduga buku ini telah ditarik dari peredaran. Meski tak ada larangan dari pemerintah, nyatanya buku ini sudah tidak dijumpai di toko-toko buku.

Yang menarik dari kasus-kasus pelarangan yang sudah-sudah. Biasanya buku atau film yang dilarang justru semakin terkenal. karena masyarakat Indonesia justru semakin tertarik dan penasaran tentang isi buku ataupun film tersebut. Memang karna "ketakutan" akan isi buku tersebut ataukah karna sang penulis mencari sensasi agar buku semakin laris ? Kita tunggu saja kelanjutan "drama" ini. Akankah selaris drama "Cicak VS Buaya" ? atau "nasib Prita" ?

Tidak ada komentar:

Posting Komentar